Bagi cewek-cewek yang ngefans sama saya, silahkan berkecil hati, karena
saya sebenarnya sudah punya pacar; namanya Raisa Andriana *kalau gak percaya amini
saja*.
Sebenarnya hubungan saya dengan Raisa terbilang masih seumur jagung
bakar, akan tetapi saya sudah berani menginjak ke jenjang yang lebih serius.
Raisa lah yang sebenarnya membuat saya move on dari mantan saya; Nabilah
JKT 48.
Ya, sebelum saya jadian sama Raisa, saya sempat ber-kakak-adekan dengan
Nabilah. Kami, kakak-adekan selama setahun. Tapi, ya begitulah, yang namanya kakak-adekan
itu sebenernya proses pacaran yang terselubung dan mencari aman.
Dikatakan mencari aman, karena kakak-adekan tak mengenal kata putus. Saya
ingat betul waktu dek Nabilah mau mutusin saya. Dia bilang,
‘Mas, kamu sekarang udah beda. Aku gak bisa
ngelanjutin hubungan kita. Kita putus!’
Saya pun dengan enteng menjawab,
‘Dek, emang ada adek mutusin kakaknya? Kakak-adekan
gak mengenal kata putus… Bweeekk!’ kataku sambil menjulurkan lidah.
Ya sih, kakak-adekan emang gak bisa putus. Tapi status kakak-adekan
bisa merenggang karena hadirnya kakak-kakakan atau adek-adekan
yang lain. Akhirnya, dek Nabilah pun punya kakak-kakakan baru yang lebih membuatnya
nyaman.
Butuh waktu lama bagi saya untuk move on dari dek Nabilah. Sekitar 12
semester. Gigi gingsulnya, senyum tipisnya, dan goyangan gergajinya (saat
Nabilah masih jadi vokalis dangdut pantura), membuat saya selalu terbayang-bayang.
Akan tetapi, kegalauan saya itu akhirnya terhapuskan oleh kedatangan Raisa.
Saya bertemu dengan Raisa beberapa bulan lalu. Awalnya, saya menonton
konsernya di salah satu stasiun TV lokal. Saya lihat, pandangannya saat
menyanyi tertuju pada saya. Dia juga sempat beberapakali tersenyum dan melambaikan
tangan pada saya. Dari situlah, saya simpulkan bahwa Raisa naksir dengan saya.
Dan dari situlah saya anggap dia adalah pacar saya.
Doakan saja, semoga saya cepat sadar.
0 komentar:
Posting Komentar