Rabu, 18 Januari 2012

Pacar Saya

Bagi cewek-cewek yang ngefans sama saya, silahkan berkecil hati, karena saya sebenarnya sudah punya pacar; namanya Raisa Andriana *kalau gak percaya amini saja*.

Sebenarnya hubungan saya dengan Raisa terbilang masih seumur jagung bakar, akan tetapi saya sudah berani menginjak ke jenjang yang lebih serius. Raisa lah yang sebenarnya membuat saya move on dari mantan saya; Nabilah JKT 48.

Ya, sebelum saya jadian sama Raisa, saya sempat ber-kakak-adekan dengan Nabilah. Kami, kakak-adekan selama setahun. Tapi, ya begitulah, yang namanya kakak-adekan itu sebenernya proses pacaran yang terselubung dan mencari aman.

Dikatakan mencari aman, karena kakak-adekan tak mengenal kata putus. Saya ingat betul waktu dek Nabilah mau mutusin saya. Dia bilang,

‘Mas, kamu sekarang udah beda. Aku gak bisa ngelanjutin hubungan kita. Kita putus!’

Saya pun dengan enteng menjawab,

‘Dek, emang ada adek mutusin kakaknya? Kakak-adekan gak mengenal kata putus… Bweeekk!’ kataku sambil menjulurkan lidah.

Ya sih, kakak-adekan emang gak bisa putus. Tapi status kakak-adekan bisa merenggang karena hadirnya kakak-kakakan atau adek-adekan yang lain. Akhirnya, dek Nabilah pun punya kakak-kakakan baru yang lebih membuatnya nyaman.

Butuh waktu lama bagi saya untuk move on dari dek Nabilah. Sekitar 12 semester. Gigi gingsulnya, senyum tipisnya, dan goyangan gergajinya (saat Nabilah masih jadi vokalis dangdut pantura), membuat saya selalu terbayang-bayang. Akan tetapi, kegalauan saya itu akhirnya terhapuskan oleh kedatangan Raisa.

Saya bertemu dengan Raisa beberapa bulan lalu. Awalnya, saya menonton konsernya di salah satu stasiun TV lokal. Saya lihat, pandangannya saat menyanyi tertuju pada saya. Dia juga sempat beberapakali tersenyum dan melambaikan tangan pada saya. Dari situlah, saya simpulkan bahwa Raisa naksir dengan saya. Dan dari situlah saya anggap dia adalah pacar saya.


Doakan saja, semoga saya cepat sadar.